Membangunkan yang lama tertidur
Dua puluh tahun lamanya sepeda ini tertidur pulas. Sepeda ini saya kayuh selama sekolah di MTS dan MA Miftahul Huda, Rancasari, Pamanukan medio 1993-1999. Mengantar saya pergi pulang Jejerukan ke Rancasari dan sebaliknya saban hari. Sewaktu ke Ledeng tahun 1999 sepeda beralih tangan ke adik bungsu saya Ahmad Saeroji. Saya tak ingat lagi bagaimana nasibnya.
Oji atau kami memanggilnya Bobon karena badannya subur memakai sepeda ini untuk ke Pamanukan saban hari karena ada kerja di sana sekira tahun 2000an. Dan ia banyak melakukan perubahan kecuali rangka sepeda. Seingat saya warna pertamanya ungu. Aneh juga sih. Saya mengayuh sepeda warna ungu waktu itu.
Sepeda ini pernah membonceng Suherman dan Nana Sutrisna. Sahabat sewaktu di MA dan MTs. Nama pertama menjadi teman di jenjang menengah dan atas. Sementara nama kedua harus melanjutkan ke STM di Purwakarta. Di tahun itu, 1996, STM Purwakarta terkenal sekali dan banyak teman-teman kami di MTs yang melaju di sana.
Kemarin, awal tahun 2021 usai banjir melanda Pamanukan saya teringat sepeda ungu itu. Saya mencari kabar keberadaannya. Untung saja, ponakan saya menyimpannya dalam karung. Ketika saya buka sebelum puasa ternyata rangkanya masih utuh kecuali yang lain. Hanya ada rangka tanpa garpu atau lainnya.
Selama bulan puasa dibantu Mas Supri pemilik bengkel sepeda di Serua, Pondok Petir si ungu pelan-pelan dibangunkan. Awalnya ingin warna kuning tapi jadinya hijau stabilo.
Jika akhir pekan tiba si hijau stabilo diajak muter-muter Situ Sawangan. Masih belum enak benar sih. Dudukan sadelnya masih suka melorot. Mungkin berat badan saya mulai membebaninya lebih.
Berikut spesifikasi si hijau stabilo: Hub kaset pasific, sproket 9 speed Raze, daun velg exotic 20, jari-jari hitam, rem kombinasi, ban luar 20 Kenda, ban dalam 20 presta, rantai 9 speed celcius, RD Shimano Thurney, shifter handle Shimano, Crank lipat 46 T, BB kotak, Baud QR, Fork copotan, adaptor stam, stang genio STD, peninggi stang, stang minion alloy, handgrip pacific, seatpost bengkok, jok MTB copotan, dan pedal MTB syte.
Jadi keingetan sama Nana dan Suherman. Semoga mereka berdua sehat-sehat di Pamanukan. Salam jauhan.