Susur Saluran Irigasi Tirtayasa

Kami gowes sepanjang Sungai Ciujung dari Rangkasbitung sampai Tirtayasa, Jongjing, Kabupaten Serang. Berangkat jam 07.30 dan berakhir jam 13.00 di Stasiun Karangantu, Kota Serang. Tentu saja saya tidak sendiri. Ada tukang tarik yang memimpin perjalanan dan merangkap kang foto Jeni Abdul Rokhim. Terima kasih, Jen.
Dari Museum Multatuli jalan yang kami tempuh ke arah Kolelet lampu merah Malang Nengah. Sepanjang Jalan Kuncoro Jati menuju Bendung Lama Pamarayan ramai sepeda motor. Jalannya mulus meski ada satu dua lubang atau aspal mengelupas. Sawah di kiri dan kanan mulai diolah Pak Tani. Beberapa traktor tampak dikemudikan Pak Tani.
Di Bendung Lama Pamarayan berhenti sejenak. Istitahat. Lihat-lihat sekitar dan masuk kantor petugas yang sedang di tempat. Pramuka di lapangan sedang berlatih. Saya memotret foto Bung Karno di dalam kantor. Catatan tentang Bung Karno ke Bendung Lama Pamarayan pernah disinggung Hendra Permana dalam tulisannya yang disimpan di website Museum Multatuli.
Di dekat Bendung Lama Pamarayan saya makan lontong sayur langganan. Lokasinya pas di tikungan sebelum ke jembatan baru Pamarayan. Jeni menyampaikan ke Banten Lama masih 55 Kilometer.
Usai sarapan lontong kami gowes di sepanjang tepian irigasi Ciujung. Tepat di sebelah Sungai Ciujung yang tenang dan berkharisma. Sungai Ciujung kami ikuti sejak dari Pamarayan. Usai melewati Kolong Tol Ciujung di daerah Sentul kami ketemu Jalan Raya Pantura Ciruas. Kami keukeuh menyusuri irigasi.
Usai Ciruas jalanan yang kami tempuh sepenuhnya persawahan dan perkampungan. Panas matahari mulai kerasa dan angin kencang tantangannya. Hingga sampai di pertigaan Jongjing, Tirtayasa. Alfamart depan Puskesmas Tirtayasa.
Di Tirtayasa Jeni mengakhiri hitungan janurnya. Oh ya, sejak dari Rangkas dia menghitung berapa janur yang kami lewati. Menurut Jeni sampai Tirtayasa ada 17 yang melakukan acara pernikahan hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023. Banyak juga.
Dari Tirtayasa jalanan persawahan membentang dengan angin kencang. Masih 25 kilometer lagi menuju Banten Lama. Asyik juga melalui sawah dan tambak. Kami melalui Jemabatan Kaliasin. Sekira pukul 12.30an sampai di Keraton Kaibon. Laju ke Surosowan dan Stasiun Karangantu.
Jeni sempat nyeletuk: Menarik juga bikin Gowes Telusur Ciujung. Saya mengiyakan. Jika di Jogja ada rute Luna Maya, ini entah rute apa namanya. Kang Firman Venayaksa mohon pencerahannya.
Di sepanjang jalur ini yang disayangkan adalah sampah. Sampah di sepanjang tepian kali dan di irigasinya.
Sepanjang perjalanan ini kami melewati 6 pasar, 2 TPA sampah, dan 17 yang hajat pernikahan. 73,4 kilometer, 4 jam 35 menit termasuk istirahat dua kali dan foto-foto. Saat catatan ini ditulis kami sudah di dalam Komuter Line Merak. Nuhun.




