Suasana Taman Baca Multatuli

TAMAN BACA MULTATULI merupakan komunitas belajar independen. Yang mengadakan berbagai aktivitas berhubungan dengan pustaka, seni-sastra, jurnalistik, seni rupa, dan drama.

Multatuli dijadikan nama taman baca ini sebab secara historis, dia “aku yang banyak menderita” ini pernah menjadi Asisten Residen di Lebak tahun 1856. Selain itu, aktivitas yang memulai di taman baca ini yaitu pembacaan novel Max Havelaar yang merupakan salah satu karya Multatuli. Novel yang menyuarakan pembelaan terhadap rakyat tertindas. Novel yang ditulis Multatuli setelah terjadinya “insiden Lebak”.

“Reading group ini membaca intensif. Anak-anak di kampung Ciseel ini bisa belajar sastra, mengenal sastra dunia, meskipun mereka berada di daerah yang tidak ada dalam peta. Namun pengetahuan mereka, bacaan mereka bacaan kelas dunia. Max Havelaar. Mengapa harus reading formatnya? Karena cara belajar sastra yang murah, massal, dan ada nilai sosialnya, ya reading group”
Ubaidilah Muchtar
Pendiri